Kamis, 18 Agustus 2016

Dua Orang PPB Dampingi 77 Poklahsar Di Polewali Mandar

Tags

Kabupaten Polewali Mandar juga merupakan daerah yang berada di kawasan maritim. Dengan garis pantai sepanjang kurang-lebih 89,07 kilometer dan dengan luas perairan 86.921 km2, masyarakat pesisir Polewali Mandar telah menciptakan kebudayaan bahari yang sangat khas. Salah satu upaya pemanfaatan perairan Mandar adalah aktifitas para nelayan dalam menangkap ikan atau membudidayakan potensi laut lainnya serta pengolahan hasil perikanan. 
Selain hasil tangkapan nelayan tradisional mandar (ikan tuna, cakalang, tongkol), ikan juga dibudidayakan dengan sistem pertambakan (bandeng dan udang). Dengan demikian, potensi perikanan Kabupaten Polewali Mandar (laut maupun tambak) sangat besar. Data dari dinas terkait di Polewali Mandar menunjukkan bahwa produksi perikanan Kabupaten Polman pada tahun 2007 tercatat 27.278,70 ton, yang terdiri dari 23.770,10 ton produksi perikanan laut dan 3.508,60 ton perikanan darat. Produksi perikanan ini mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen dibanding tahun 2006. Jumlah perahu/kapal penangkap ikan secara keseluruhan mengalami penurunan dari 2.425 unit menjadi 2.160 unit. Yaitu masing-masing perahu/kapal penangkap ikan tak bermotor berkurang 250 unit, motor tempel berkurang 33 unit dan hanya kapal motor yang bertambah 18 unit, sehingga secara keseluruhan berkurang 265 unit. (BPS; 2008) 

Salah satu Kabupaten di Sulawesi Barat yang sangat potensial dalam hal pengembangan hasil perikanan dan kelautan adalah Kabuppaten Polewali Mandar khusunya di bidang pengoalahan serta secara umum di bidang penangkapan dan budidaya karena mempunyai garis pantai yang sangat panjang sehingga memungkikan Kabupten Polman sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi barat yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai hasil perikanan dan  kelautan.
Pertama kali dimulainya program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), yang program ini pertama kali di luncurkan oleh Kementrian Keluautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan yang pada saat itu beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Gedung Min Bahari III Lantai  6 Jakarta Pusat. Tujuan utama dari program ini adalah menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat  (BLM) khususnya masyarakat perikanan yang bergerak pada usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Pada tahun 2012 pada awal kegiatan pendataan kelompok pun dilakukan untuk mengetahui kelompok yang benar-benar berbuat dan memenuhi pernyaratan administrasi. Yang terpilih adalah kelompok yang memenuhi persyaratan tersebut di atas. Khusus untuk Kabupaten Polewali Mandar di damping oleh 5 Penyuluh Perikanan Bantu  dengan Poklaksar 22 kelompo.  
Pada tahun 2013 dilakukan kembali peneriamaan PPB  dilakukan pendataan ulang kepada semua kelompok pembudidaya ikan  sebanyak 20 kelompok yang rata-rata melakukan budidaya rumput laut, budidaya Udang dan budidaya ikan bandeng.
Pada tahun 2014 sebnyak 34 Poklahsar menerima BLM PUMP P2HP yang kesemuanya didampingi oleh 4 orang PPB Bidang P2HP.
Pada tahun 2015 sebanyak 22 Poklahsar menerima BLM PUMP P2HP yang kesemuanya didampingi oleh 2 orang PPB Bidang P2HP. Pada tahun ini juga dilakukanlah evaluasi secara menyeluruh terhadap semua Poklahsar penerima BLM PUMP P2HP yang kemudian dari hasil evaluasi tersebut sebagian besar Poklahsar masih berupaya untuk terus bertumbuh dan berkembang . Ini adalah merupakan tantangan bagi PPB untuk melakukan penyuluhan dan pemberdayaan. Dalam proses penyuluhan dan pemberdayaan yang paling sering dilakukan adalah pertemuan-pertemuan yang ditujukan untuk memberikan motivasi agar Poklahsar terus berupaya merubah pola pikir sehingga dengan sendirinya dapat mensejahterakan masyarakat. Penyuluhan dan pemberdayaan adalah cara paling ampuh untuk mendorong perubahan pola pikir masyarakat meski itu harus dilakukan secara berulang-ulang kali dan terus-menerus. 
Poklahsar adalah pada dasarnya  masyarakat perikanan yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga akan sangat sedikit waktu yang digunakan untuk mengetahui hal hal yang mungkin bias mengupayakan inovasi dari ekonominya. Dengan melihat hal ini maka kita sebagai PPB harus membantu dalam rangka menambah pengetahuan masyarakat tersebut.
Pada tahun 2016 didampingi oleh 2 orang PPB Bidang P2HP sampai sekarang dengan jumlah kelompok 77 dan sampai saat ini dilakukan pembenahan administrasi serta penyuluhan kepada kelompok .

SUNARSI MS, S.Pi
PPB Kabupaten Polewali Mandar

Terimakasih
dan
Salam PPB Indonesia.
EmoticonEmoticon